Fenomena Indonesia, Latah atau Dinamis ? - Opini Randy

Sabtu, 15 Februari 2014

Fenomena Indonesia, Latah atau Dinamis ?


Mungkin sudah menjadi sifat umum pada diri manusia yang selalu bisa menjadi tukang kritik. Dan bahkan banyak dari manusia yang hanya bisa mengkritik tanpa memberi solusi. Jujur saja saya juga termasuk si tukang kritik. Saya yang saat ini masih manusia biasa hanya bisa menulis untuk menyampaikan kritik terhadap Fenomena yang ada di Indonesia.

Pada dasarnya setiap rakyat suatu bangsa seharusnya bangga terhadap kemajuan yang telah di alami oleh bangsanya. Namun saat ini saya sebagai rakyat suatu bangsa yang Besar yaitu INDONESIA tidak merasa bangga terhadap perkembangan yang ada di Indonesia dalam beberapa bidang khususnya bidang pertelevisian.

Seiring berkembangnya IPTEK di dunia Indonesia justru menunjukkan kemunduran dalam urusan siaran televisi. Acara televisi saat ini telah berkembang secara DINAMIS dengan konsep acara yang hampir seragam di hampir seluruh stasiun televisi yang menurut saya pribadi lebih kepada sifat LATAH. Latah dalam hal ini adalah terkesan terlalu memaksakan untuk mengikuti tren yang menyebabkan hilangnya Pluralisme acara televisi. Kebanyakan siaran tv yang ada saat ini lebih menonjolkan GOYANGAN dibanding dengan siaran yang bermutu.

Secara lebih spesifik saya harus menyebutkan bahwa Trans 7 (Oplosan), RCTI (New Gas Pol), Antv (Cabe-cabean) adalah merupakan stasiun tv yang menurut saya adalah stasiun yang telah menunjukkan KE-DINAMIS,LATAH-AN. Jujur saja saya dulunya adalah seorang penikmat Stasiun Trans 7 karena dulunya menurut saya mereka memiliki konsep acara yang sangat kreatif dan bermutu tinggi. Namun seiring dengan kenyataan yang ada kini kekaguman saya itu telah berkurang.

Nah, setelah memaparkan pendapat saya di atas mari kita jawab pertanyaannya 'DINAMIS atau LATAH' ?



Tidak ada komentar: